Daging daun (Intervenum)

Daging daun (intervenum) ialah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakekatnya juga bergantung pada tebal tipisnya daging daunnya. Sifat ini dibedakan menjadi:
1.       Tipis seperti selaput (membranaceus),
2.      Seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya pada belimbing manis (Averrhoa carambola L.) dan kersen (Muntingia carabula L.)
3.      Tipis lunak (herbaceus),
4.      Seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup kaku, misalnya pada jambu air (Eugenia aquea), kepel (Stelechocarpus burahol), papaya (Carica papaya), jeruk nipis (Citrus aurantifolia).
5.      Seperti kulit/belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku, misalya pada daun kuweni (Mangifera odorata), jambu dersono (Syzygium malaccense),mangga (Mangifera indica), nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), rambutan (Nephelium Lappaceum), duku (Lansium indicum Corr), durian (Durio zibethinus Murr), jambu biji (Psidium guajava L.), jambu mete (Anacardium occidentale L.).
6.      Berdaging (carnosus), yaitu jika tebal dan berair.


BACK

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Tepi (Margo)


    Dalam garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu daun dengan tepi rata (integer) dan daun dengan bertoreh (divisus). Tepi daun rata dapat kita jumpai pada kuweni (Mangifera odorata), durian (Durio zibethinusMurr), belimbing manis (Averrhoa carambola L), jambu dersono (Syzygium malaccense), jambu biji (Psidium guajava L.), jambu mete (Anacardium occidentale L.), nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), mangga (Mangifera indica), kepel (Stelechocarpus burahol), duku (Lansium indicum Corr), rambutan (Nephelium Lappaceum), dan jambu air (Eugenia aquea).
    Daun bertoreh sangat beraneka ragam sifatnya, ada yang dangkal, ada yang dalam, besar, dan kecil, dan lain-lain. Oleh sebab itu daun bertoreh dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
    1. Tepi daun dengan toreh yang merdeka
    Tepi daun dengan toreh yang merdeka seringkali amat dangkal sehingga sehingga sukar di kenal. Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak macamnya, diantaranya bergerigi (serratus), bergerigi ganda (biserratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus). Di Kebun Buah Mangunan, kita dapat menjumpai tepi daun bergigi (serratus) misalnya pada kersen (Muntingia carabula L.) dan daun dengan tepi beringgit (crenatus) misalnya pada jeruk nipis (Citrus aurantifolia).

    1. Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
    Bangun asli tidak tampak, karena toreh-toreh daun besar dan dalam, bangun daun akan terpengaruh olehnya.
    Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu, tepi daun dapat dibedakan menjadi:
      1. Berlekuk (lobatus)
    1)      Berlekuk menyirip (pinnatilobus)
    2)     Berlekuk menjari (palmatilobus)

      1. Bercangap (fissus), jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang tulang-tulang daun kanan-kirinya.
    1)      Bercangap menyirip (pinnatifidus)
    2)     Bercangap menjari (palmatifidus) contohnya pada daun papaya (Carica papayaL.)




    BACK

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Ujung (Apex)

    Ujung daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa.

    Gambar: Bentuk-bentuk ujung daun
    .

    Bentuk-bentuk ujung daun yang sering dijumpai di Kebun Buah Mangunan ialah sebagai berikut:

    a. Runcing (acutus), jika kedua tepi daun kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90o). Daun dengan ujung runcing dapat kita jumpai pada kersen (Muntingia carabula L.), durian (Durio zibethinus Murr.), nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), dan mangga (Mangifera indica)

    Gambar: Ujung daun runcing pada A. Daun Muntingia carabula L.;
     B. Daun Durio zibethinus Murr.;  C. Daun Artocarpus heterophyllus Lam.;
    dan D. Daun Mangifera indica


    b. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi, hingga ujung Nampak sempit panjang dan runcing misalnya pada daun belimbing(Averrhoa carambola L.), jambu dersono (Syzygium malaccense), duku (Lansium domesticum Corr), dan kepel (Stelechocarpus burahol)

    Gambar: Ujung daun meruncing pada A. Daun Averrhoa carambola L.;
    B. Daun Syzygium malaccense; C. Daun Lansium domesticum Corr; dan
    D. Daun Stelechocarpus burahol


    c. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90 derajat). Daun tumpul dapat kita jumpai pada daun kuweni (Mangifera odorata), jambu batu (Psidium guajava L.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jambu air (Eugenia aquea).

    Gambar: Ujung daun tumpul pada A. Daun Mangifera odorata;
    B. Daun Psidium guajava L.; C. Daun Citrus aurantifolia; dan 
    D. Daun Eugenia aquea.


    d. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada bangun ginjal, misalnya pada daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) dan rambutan (Nephelium lappaceum L.)

    Gambar: Ujung daun membulat pada 
    A. Daun Anacardium occidentale L.;
    B. Daun Nephelium lappaceum L.



    TUGAS!
    Amatilah bentuk ujung daun dari beberapa tumbuhan berikut, kemudian catat hasilnya:
    1. Zea mays L.
    2. Annona muricata
    3. Capsicum annum L.
    4. Musa paradisiaca
    5. Solanum melongena L.




    JAWABLAH PETANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT:


    1. Dari kelima tumbuhan di atas, tumbuhan apa saja yang memiliki ujung daun runcing? Sebutkan!
    2. Adakah diantara kelima tumbuhan diatas yang memiliki ujung meruncing? Jika ada sebutkan!
    3. Adakah kesamaan bentuk ujung daun di antara kelima tumbuhan diatas? Jika ada sebutkan!
    (Kirimkan hasil pekerjaan kalian ke alamat e-mail nagisha_131@yahoo.co.id)




    BACK



    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Jumlah anak daun dalam satu tangkai


    1. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun disebut nodus, dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal dapat kita temukan pada daun kuweni (Mangifera odorata), durian (Durio zibethinus Murr), jambu dersono (Syzygium malaccense), jambu biji (Psidium guajava L.), jambu mete (Anacardium occidentale L.), nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), mangga (Mangifera indica), kepel (Stelechocarpus burahol), dan jambu air (Eugenia aquea).
    2. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya, yaitu jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat bercabang cabang , dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya. Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal, yang torehnya sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun diantara toreh-toreh itu terpisah satu sama lain, dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil yang tersendiri. Bagian-bagian daun majemuk dapat dibedakan sebagai berikut:
    • Ibu tangkai daun (petiolus communis),
    • Tangkai anak daun (petiololus),
    • Anak daun (foliolum).
    Gambar: Bagian-bagian daun majemuk

    Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk yang dijumpai di Kebun Buan Mangunan adalah daun majemuk menyirip. Daun majemuk menyirip (pinnatus) ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri ibu tangkai daun. Jadi tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam:
    1. Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus).
    Gambar: Daun majemuk menyirip genap dengan
     jumlah daun yang genap pada Nephelium lappaceum L.
    2.Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus),
    Gambar: Daun majemuk menyirip gasal
    pada 
    Averrhoa carambola L.
    TUGAS
    1. Bandingkan beberapa tumbuhan berikut, amati jumlah anak daun dalam satu tangkai, kemudian kelompokkan berdasarkan jumlah anak daun dalam satu tangkai (tunggal atau majemuk)!
    • Musa paradisiaca
    • Zea mays
    • Mangifera odorata
    • Mangifera indica
    • Lansium domesticum Corr
    • Averrhoa carambola
    • Salacca zalacca
    • Nephelium lappaceum L.

    Jawablah pertanyaan berikut ini!
    1. Musa paradisiaca, Zea mays, dan Salacca zalacca merupakan tumbuhan monokotil, apakah ketiganya termasuk daun tunggal? Jelaskan!
    2. Apakah ada perbedaan jumlah anak daun dalam satu tangkai pada tumbuhan dikotil dan monokotil?
    3. Mangifera odorata, Mangifera indica, Lansium domesticum Corr, dan Averrhoa carambola, Nephelium lappaceum L. merupakan tumbuhan dikotil, apakah ketiganya termasuk daun tunggal? Jelaskan!
    (Kirimkan tugas kalian ke alamat e-mail nagisha_131@yahoo.co.id)




    BACK

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Belimbing (Averrhoa carambola L.)


    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Geraniales
    Famili: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
    Genus: Averrhoa
    Spesies: Averrhoa carambola L.

    Gambar: Pohon Averrhoa carambola L.

    Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.) tumbuh dalam bentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat tua. Percabangan dikotom, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang mendatar.
    Daun (folium) Tergolong daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Pada suatu daun majemuk terdiri atas beberapa bagian yaitu:
    a. Ibu tangkai daun (petiolus communis),
    b. Tangkai anak daun (petiololus), dan
    c. Anak daun (foliolum).

    Gambar: Bagian-bagian daun pada Averrhoa carambola L.

    Daun majemuk beranak daun 9, bertangkai panjang, warna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang daun 3-8,5 cm, lebar daun 2-4 cm, helaian daun tipis tegar seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), ujung meruncing (acuminatus), pangkal membulat, tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan bawah licin mengkilat.

    Gambar: Daun Averrhoa carambola L. beranak daun sembilan.

    Daun pada Averrhoa carambola, merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki ibu tangkai daun, tangkai anak daun dan anak daun. 


    Manfaat Averrhoa carambola L.:

    Buah ini memiliki banyak sari (air), sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah. Di Myanmar, belimbing digunakan untuk membuat acar teh. Buah belimbing yang manis selain menyembuhkan batuk, demam, kencing manis dan kolesterol tinggi, juga cocok untuk meredakan sakit tenggorokan.



    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Jambu mete (Anacardium occidentale L.)

    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Sapindales
    Famili: Anacardiaceae
    Genus: Anacardium
    Spesies: Anacardium occidentale L
    Gambar: Pohon Anacardium occidentale

    Anacardium occidentale, berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar. 
    Daun merupakan daun tunggal yang hanya tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium occidentale L. merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (1,5-3 cm), daun berbentuk bulat telur sungsang dan guratan rangka daunnya terlihat jelas bulat telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun tunggal, warna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 cm sampai 22 cm, lebar 2 cm samapai 15 cm, ujung daun membulat (rotundatus) tidak terbentuk sudut sama sekali, pangkal daun runcing (acutus) yakni jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (kurang dari 90º).


    Gambar: Daun Anacardium occidentale L.

    Tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip (penninervis) mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan dari tangkai daun, permukaan atas dan bawah daun licin (laevis) terlihat mengkilat (nitidus), dan daging daun coriaceus. Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.


    Manfaat Anacardiumoccidentale L.:
    Tanaman ini dikembangkan terutama untuk dipungut buah sejatinya. Buah sejatinya adalah bagian yang keras, coklat kehitaman berisi biji yang dapat diolah menjadi makanan; yakni kacang mete yang lezat. Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani kacang mete sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya. Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia.
    Dari kacang mete juga dapat diekstrak minyak yang berkualitas tinggi. Hasil sampingnya, yakni kulit biji, dimanfaatkan untuk pakan unggas. Sejenis minyak juga dihasilkan dari cangkang buah mete (CNSL, cashew nut shell liquid), yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk mengawetkan kayu atau jala. Buah semu kadang-kadang juga dijual di pasar. Buah ini agak disenangi orang oleh karena rasanya yang asam segar, akan tetapi sering pula tercampur rasa sepat. Rasa manis dari buah ini memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sirup atau difermentasi untuk mendapatkan jenis minuman beralkohol. Anggur (sari buah yang agak terfermentasi) dari jambu mede dinikmati pada masa panen, dan dapat didistilasi untuk dijadikan minuman berkandungan alkohol tinggi. Daun-daun muda jambu monyet disukai sebagai lalap, mentah atau dimasak. Daun yang tua dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, untuk mengatasi ruam-ruam pada kulit. Semua bagian pohonnya juga dapat dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar (purgativa). Kayunya berwarna coklat muda dan bernilai rendah, sangat jarang dipergunakan; meski dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah. Sejenis getah yang mengeras di udara terbuka (gom) dihasilkan dari batang yang dilukai. Gom ini dapat menjadi perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap; yang juga baik untuk merekat kusen atau kayu lapis.



    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Jambu air (Eugenia aquea)


    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Myrtales
    Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
    Genus: Eugenia
    Spesies: Eugenia aquea

    Gambar: Pohon Eugenia aquea

    Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar. 

    Gambar: Daun Eugenia aquea

    Daun Eugenia aquea merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk.  Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.


    Manfaat Eugenia aquea:

    Jambu air, biasa disajikan sebagai buah meja. Buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan. Kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar. Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan.


    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Jambu Dersono (Syzygium malaccense)


    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Myrtales
    Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
    Genus: Syzygium
    Spesies: Syzygium malaccense 
    Gambar: Pohon Syzygium malaccense

    Tumbuhan ini berbentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris, permukaan batang pecah-pecah, batang berwarna coklat kemerahan. Arah  tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan simpodial, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada pula yang mendatar.
    Daun (folium) tergolong daun tunggal yang tidak lengkap. Pada suatu daun tidak lengkap terdiri atas beberapa bagian yaitu:
    1. Tangkai daun (petiolus),
    2. Helaian daun (lamina).

    Pertulangan daun menyirip. bagian ibu tulang daun (costa) memanjang dari pangkal daun hingga ujung daun dan dari costa keluar kesamping tulang-tulang cabang (nervus lateralis) sehingga mengingatkan kita pada sirip-sirip ikan.

    Gambar: Bagian-bagian daun Syzygium malaccense




    Daun tunggal terletak berhadapan, berbentuk memanjang (oblongus), karena memiliki panjang : lebar = 2,5-3 : 1 (25-30 x 7-10 cm) dengan tangkai pendek 1-1,5 cm, yang tebal dan kemerahan ketika muda. Memiliki daun bertepi rata (integer), daging daun coriaceus. Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus). Ujung daun meruncing (acuminatus), ujung daun nampak sempit, panjang, dan runcing. Pangkal daun tumpul (obtusus), karena membentuk sudut tumpul (lebih besar dari 90o). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.

    Gambar: Daun Syzygium malaccense

    Manfaat Syzygium malaccense:

    Buahnya dimakan segar sebagai buah meja, rasanya manis tetapi kadang-kadang sedikit kesat. Kulit kayu, daun dan akarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.



    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Jambu biji (Psidium guajava L.)


    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Myrtales
    Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
    Genus: Psidium
    Spesies: Psidium guajava L.

    Gambar: Pohon Psidium guajava L.

    Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna coklat muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek.


    Gambar: Batang Psidium guajava

    Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong karena perbandingan panjang : lebarnya adalah 1½ - 2 : 1 (13-15 : 5,6-6cm).

    Gambar: Daun Psidium guajava L.

    Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan. Jambu biji memiliki ujung daun yang tumpul. Pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun tumpul (obtusus). Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer), daging daun (intervinium) seperti perkamen (perkamenteus). Pada umumnya warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin jika di bandingkan dengan sisi bawah karena lapisan atas lebih hijau, jambu biji memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.


    Manfaat Psidium guajava L.:

    Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.



    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Rambutan (Nephelium lappaceum L.)


    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Sapindales
    Famili: Sapindaceae
    Genus: Nephelium
    Spesies: Nephelium lappaceum L.

    Gambar: Pohon Nephelium lappaceum L.
    Nephelium lappaceum L. berupa pohon dengan batang berkayu, batang berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat dengan bercak-bercak putih, percabangan simpodial. arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang mendatar.

    Gambar: Daun Nephelium lappaceum L.



    Daun Nephelium lappaceum L. merupakan daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) dengan anak daun genap, yakni berjumlah 8 helai anak daun, berbentuk jorong. Daun Nephelium lappaceum L. merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (0,5-1cm) berbentuk silindris dan tidak menebal pada pangkalnya, tulang daun menyirip, , lebar daun 5,5 cm sampai 7 cm, panjang 9 cm samapai 15 cm, ujung daun membulat (rotundatus) tidak terbentuk sudut sama sekali, pangkal daun tumpul (obtusus). Permukaan daun licin (laevis) kelihatan mengkilat (nitidus). Daging daun Nephelium lappaceum L. adalah seperti perkamen (perkamenteus).



    Manfaat Nephelium lappaceum L.:

    Rambutan merupakan sebagian tumbuhan yang banyak manfaat. Seluruh belahan dari tumbuhan ini, mulai kulit, daun, biji, hingga akar, bisa berguna menjadi obat. Bagian tumbuhan yang berguna: Kulit buah, kulit kayu, daun, biji, dan akarnya. Uraian kegunaannya ialah sebagai berikut:
    1. Kulit buah: Buat menangani disentri, demam
    2. Kulit kayu: Buat menangani sariawan
    3. Daun: Buat menangani diare dan menggelapkan rambut
    4. Akar: Buat menangani demam
    5. Biji: Buat menangani kencing manis (diabetes melitus)


      • Digg
      • Del.icio.us
      • StumbleUpon
      • Reddit
      • RSS