Durian (Durio zibethinus Murr)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Bombacaceae 
Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus Murr

Gambar: Pohon Durio zibbethinus Murr


Durian tumbuh dalam bentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan monopodial. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat, mengelupas tak beraturan. 

Gambar: Bagian-bagian daun Durio zibbethinus Murr


Daun (folium) Tergolong daun tunggal yang tidak lengkap. Pada suatu daun tidak lengkap terdiri atas beberapa bagian yaitu:

  1. Tangkai daun (petiolus)
  2. Helaian daun (lamina).


Pertulangan daun menyirip. bagian ibu tulang daun (costa) memanjang dari pangkal daun hingga ujung daun dan dari costa keluar kesamping tulang-tulang cabang (nervus lateralis) sehingga mengingatkan kita pada sirip-sirip ikan. Daun Durio zibethinus Murr berbentuk lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm; terletak berseling;; berpangkal dan berujung runcing (acutus) , sisi atas berwarna hijau terang. Tepi daun rata dengan daging daun tebal seperti kulit/belulang (coriaceus). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.



Manfaat Durio zibbethinus Murr :
Arilus atau salut biji dari buah durian umumnya dimakan dalam keadaan segar. Daging buah yang tebal ini dapat diolah menjadi beraneka makanan, misalnya dodol durian, kolak durian, tempoyak, permen, es krim, dan lain-lain.
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional. Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan. Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS